Rektorat Unsoed Ucap Terima Kasih untuk IKAFU yang Dukung Penuntasan Kasus Kekerasan Seksual

PURWOKERTO - Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah dan Dekan FISIP Unsoed menerima pernyataan sikap dan dukungan dari Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed (IKAFU), Senin (28/7/2025) pagi. IKAFU mendukung penyelesaian dugaan tindak kekerasan seksual yang melibatkan seorang guru besar secara transparan, profesional, dan imparsial.
“Kami menyatakan dukungan pada upaya penyelesaian penanganan kasus yang dilakukan oleh otoritas kampus. Kami berharap, korban mendapat perlindungan sehingga bebas dari trauma dan stigma. Sehat, selamat, serta bisa melanjutkan pendidikan,” bunyi pengantar surat bernomor 01/PS/VII/2025 tertanggal 28 Juli 2025 yang ditandatangani Ketua Harian IKAFU, Nazarudin Latief.
Pada lembar kedua surat berisi pernyataan dukungan dengan poin-poin :
1. IKAFU menyatakan prihatin dan merasakan duka mendalam. Kekerasan seksual adalah kejahatan serius dan perbuatan tercela yang tidak memiliki pembenaran maupun toleransi.
2. IKAFU mendukung langkah-langkah universitas untuk mengusut tuntas kasus secara profesional, transparan dan imparsial.
3. IKAFU memandang pentingnya perlindungan dan pemulihan korban sebagai prioritas utama dalam penanganan kasus.
4. IKAFU mendorong agar kasus ini bisa menjadi momentum untuk mengevaluasi dan memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan Pendidikan,
5. IKAFU siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif serta menegakkan keadilan dalam perkara ini.
Surat dua lembar itu diantarkan oleh tiga orang pengurus IKAFU yakni M. Adha (Wakil Ketua Umum), Hanan Wiyoko (Sekretaris Umum), dan Sulyana Dadan (Bendahara). Kehadiran pengurus diterima oleh Dekan baru FISIP Unsoed yakni Prof. Dr. Slamet Rosyadi S.Sos, M,si sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat menerima pernyataan dukungan, Dekan FISIP mengucapkan terima kasih atas atensi dari para alumni agar kampus FISIP menjadi tempat pendidikan yang ramah bagi semua mahasiswa dan jauh dari praktik bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi.
“Kami minta dukungan kepada semuanya agar bisa menghasilkan keputusan terbaik bagi semuanya,” kata Prof Slamet.
Seperti tertuang dalam Surat Pernyataan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) Unsoed terkait Perkembangan Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus tertanggal 26 Juli 2025 yang ditandatangani oleh Ketua Satgas PPK, Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si disebutkan telah dilakukan pelimpahan hasil pemeriksaan oleh Satgas PPK kepada Tim Pemeriksa Universitas.
Karena itu, setelah menyampaikan pernyataan dukungan kepada Dekan FISIP, pengurus IKAFU bergeser ke Rektorat Unsoed untuk bertemu Rektor Unsoed. Namun karena tidak di tempat, pernyataan dukungan IKAFU diterima oleh Wakil Rektor II Unsoed Prof. Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum, dan Wakil Rektor III Unsoed, Prof. Dr. Ir. Norman Arie Prayogo, S.Pi., M.Si.
Saat menerima dua orang pengurus IKAFU, yakni M. Adha dan Hanan Wiyoko, Warek II yang juga sebagai Ketua Tim Pemeriksa Tingkat Universitas, menyatakan terima kasih atas pemberian dukungan tersebut sembari menyampaikan akan segera dilakukan upaya penyelesaian dugaan tindak kekerasan seksual tersebut.
“Terima kasih kepada IKAFU atas perhatiannya terhadap dinamika yang sedang hangat terjadi. Universitas akan melakukan proses secara baik, tanpa ada intervensi dari manapun. Kami akan menjunjung tinggi perlindungan kepada korban, keadilan, dan praduga tak bersalah. Saat ini dalam proses pendalaman pemeriksaan. Izinkan kami melakukan tugas dan fungsi sebaik-baiknya, Insya Allah akan menegakkan hukum dengan baik dan adil untuk semuanya,” kata Prof Kuat.